Selamat Karena Beriman kepada Tuhan

23.11 bs 0 Comments


Pdt. Bigman Sirait

ROMA 9: 30-32 membicarakan bagaimana orang-orang Israel tidak mau percaya, hidup dengan keras kepala. Lalu di pasal 10 dibicarakan bagaimana kebenaran itu muncul karena iman,

bukan karena perbuatan. Jadi di sini Paulus ingin menga-takan, bahwa orang Israel menjadi selamat bukan karena dia Israel, tetapi orang Israel menjadi sela-mat karena beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, pencipta yang sejati. Jadi, orang tidak selamat karena dia terhisab dalam kebangsaan Israel, tetapi pilihan Allah yang berlaku atas Israel.

Jadi hal ini harus dipilah, harus dipisahkan secara perlahan agar kita bisa mengerti. Jadi, Paulus ingin mengatakan bahwa kesela-matan ada pada semua bangsa, tetapi berdasarkan kepercayaan. Nah ini memang menggugat orang Israel yang mempunyai keyakinan yang begitu absolut, bahwa sebagai bangsa mereka selamat. bahkan Yunus yang nabi tidak rela pergi ke Niniwe. Rasa nasionalisme yang tinggi dan keyakinan bahwa Israel adalah bangsa pilihan, membuat dia tidak mau menuruti perintah Tuhan yang menyuruhnya ke sana. Dia mengaggap Niniwe itu bukan bangsa pilihan, tidak layak mendapat kasih karunia. “Kenapa Tuhan suruh saya ke sana?” katanya. Tuhan pun dilawan. Dan kisah Yunus menjadi kisah yang kita warisi dalam kehidupan kita.

Jadi dalam hal ini kita harus memperhatikan bagaimana wahyu dan pemeliharaan Allah berlaku secara progresif, terus menuju pada kesempurnaan. Barang siapa berhenti pada titik pertama tidak akan pernah bisa memahami dan akan menga-lami kebingungan yang sangat berat. Nah itulah orang Israel, mereka berhenti di situ, mereka tidak menikmati progresifnya wahyu dan pemeliharaan Allah kepada mereka yang terus menuju titik kesem-purnaan yang hebat, sehing-ga semakin hari semakin jelas karya dan pemeliharaan Allah.

Berikutnya dikatakan, Tuhan berfirman, “Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku yang tidak pernah sujud menyembah Baal”. Yang tujuh ribu ini istilahnya “sisa-sisa Israel” Jadi sisa-sisa bangsa terpilih, yang betul-betul terpilih itu yang Tuhan sukai. Atau dengan bahasa yang lebih sederhana, ada pilihan Tuhan di antara bangsa pilihan yang tidak terpilih itu. Jadi, bukan statusnya tetapi ketaatan hidup mereka di dalam mereka takut akan Tuhan, bukan ke-Israel-annya.

Ini menjadi prinsip yang penting juga dalam mengingat-kan orang Kristen sekarang, bahwa bukan kekristenannya, tetapi betulkah dia pilihan Tuhan?

BACA SELENGKAPNYA